Rabu, Mei 05, 2021

Belajar komunikasi kepada pelanggan

Komunikasi adalah seni , bila memahami seninya akan membuat komunikasi mencapai sasarannya.

Begitupun saat berkomunikasi dengan Pelanggan harus mengetahui seninya , karena setiap pelanggan unik , berbeda jenis kelamin akan berbeda cara berkomunikasinya.

Berikut tips nya :


A.Tips umum :

- Senyum & mulai dengan sapaan yang menyenangkan

- Tawarkan bantuan untuk memenuhi kebutuhannya

 

B. Tips khusus :

Pelanggan Pria  

    - Gunakan VISUAL yang menyenangkan (sales ,venue, suana, produk, presentasi , ujicoba)
    - Berikan snack MAKANAN/minuman
    - Jelaskan produk dan berikan wewenang untuk MEMILIH (pilihan2)
    - Ajak bicara tentang KESENANGAN DIRINYA
    - Berikan APRESIASI & LAYANI KEINGINANYA


Pelanggan Wanita

    - Gunakan wangi , CERITA dan contoh visual yang membuai
    - Berikan FIGUR sebagai referensi & produk yang digunakannya (sampel)
    - Jelaskan keuntungan & kesempatan yang TERBATAS
    - Ajak bicara tentang MIMPINYA
    - Berikan PUJIAN & BONUS tambahan


Ada beberapa hal juga yang harus diperhatikan al.

Komunikasi yang baik biasanya ditandai dengan senyum/tawa ataupun canda ringan

Pelanggan laki-laki biasanya lebih menyukai sedikit permainan dari pada langsung kepada pokok tujuan , mereka mementingkan ego merasa berkuasa dan meminta kata maaf atau ijin dari lawan bicaranya.dan menyukai bicara tentang hobi/kesenangannya.


Demikian tips sederhana berkomunikasi semoga bermanfaat.



Selasa, Mei 04, 2021

Membangun bisnis yang kompetitif DEAL = NEED x TRUST

Imho,

Kunci memenangkan persaingan bisnis secara tangible adalah KOMPETITIF , kompetitif dalam hal :
1. Kualitas produk/jasa
2. Harga produk/jasa
3. Pelayanan penjualan (kemudahan order-delivery)
4. Informasi marketing (informasi sampai kepada target pelanggan)

adapun aspek intagiblenya adalah
Kebutuhan (NEED) dan Kepercayaan (TRUST)

Deal = Need x Trust => 1 = 1 x 1
0 = 0 x 1 , butuh informasi keunggulan/manfaat yg didapat
0 = 1 x 0 , butuh referensi kepercayaan atau mencoba/sampel

Need akan selalu sejalan dengan manfaat/keuntungan-keuntungan yang di dapat oleh pelanggan, produk dengan keuntungan/manfaat yang lebih banyak bagi pelanggan akan menjadi pilihan untuk dibeli.
Contoh kasus Handphone  multi function vs single function

Fungsi utama HP adalah alat komunikasi dengan suara sama spt telepon kabel tapi tanpa dibatasi ruang krn wireless

tapi dengan adanya tambahan  aplikasi - aplikasi yang bisa di install untuk kebutuhan pelanggan seperti Jam, tanggal  , kalkultor, pengiriman pesan teks  dan gambar, berselancar internet, menonton televisi , mendengarkan radio, main game, mengirim email , bahkan transfer uang dan belanja, maka wajar jika saat ini HP adalah produk paling laris terjual didunia.

Bandingkan jika ada toko yang menjual HP single function /jadul , maka penjualaannya akan kalah jauh dari pada HP yang multi function tadi.

Multi function , belum tentu juga menjadi pilihan dibeli oleh pelanggan, butuh kepercayaan mereka untuk membelinya karena uang yang dikeluarkan harus ada jaminan produk sesuai dengan kualitas yang dijanjikan , oleh karena itu , kenapa merk-merk terntentu menjadi favorit sementara yang lain ditinggalkan , biasanya karena adanya kekecewaan (distrust).
 
Jadi bangunlah manfaat/keuntungan (NEED) melaui FITUR produk/jasanya , adapun kepercayaan (TRUST) didapat dengan membangun MERK nya.

Merk bukan sekedar membuat logo /gambar ataupun simbol , Merk sebenarnya adalah wajah/cerminan tanggung jawab kepada pelanggan & mitra dari sebuah entitas bisnis , sebuah entitas bisnis yang Merk nya bagus paling tidak memiliki 3 unsur etika dalam berbisnis al.
1. Jujur/tidak berbohong tentang produknya
2. Selalu menepati janji kepada pelangganya
3. Tidak mengkhianati/menghargai kepercayaan yang telah diberikan pelanggannya
sehingga menciptakan rasa aman bagi pelangganya saat membeli dan menggunakan produknya.

Sejalan seperti hadits nabi tentang orang-orang beriman (mukmin = orang akan aman bersamanya)

bandingkan jika ada Merk yang bikin hoax tentang kulitas produknya ,selalu PHP alias obral janji tentang pelayanan dan fitur-fiturnya , berkhianat dengan mengunakan bahan yang membahayakan atau haram tanpa diketahui pelanggannya. Cepat atau lambat pasti Merk tersebut akan mati.


Maka dari itu ciptakanlah manfaat bagi pelanggan dan rasa aman bagi mereka, maka produk anda akan menjadi pilihan hatinya.

wallahu'alamu bishowab
#belajarBisnis

Senin, Mei 03, 2021

Literasi berbisnis

Sering terdengar ummat islam terperosok dengan bisnis abal-abal , skema ponzi, ataupun usaha bodong, hanya karena serakah diiming-imingi keuntungan yang fantastis dalam jangka pendek.

Setiap tahun selalu saja ada kejadian seperti ini, dana yang ditilep oleh para pelaku nya jumlahnya sangat fantastis dari yang ratusan juta, milyaran hingga ratusan milyar. Uang miliki ummat hilang menguap , jumlah kemiskinan dikalangan ummat bertambah.

Sangat aneh , ummat islam yang nabinya seorang pedagang tapi tidak punya ilmu dagang/bisnis sehingga mudah ditipu.

Selain ilmu-ilmu tentang ibadah kajian tentang ekonomi dan cara berbisnis harusnya menjadi fokus para ulama , jangan terbodohi dengan menjauhi dunia sehingga dunia dikuasai oleh orang lain yang pada giliranya hanya berujung penyesalan. Padahal ummat islam di perintahkan ber zakat, bersedekah , ber wakaf , bagaimana mau melaksanakan kalau tidak memiliki harta.

Sudah saatnya literasi bagaimana berbisnis yang benar ,tidak spekulasi/berjudi di ajarkan oleh para ulama yang faham dibidangnya.

Paling tidak ummat memahami resiko sebelum memulai sebuah bisnis.

Ada tips sederhana yang mungkin bisa diambil pelajaran sebelum memulai bisnis.

Langkahnya sbb :

I C Profit 

I = Idea , ujilah ide bisnis yang akan dilakukan apakah bisnis tersebut nyata /relistis atau hanya angan2, caranya sederhana buatlah BP (Bisnis Proses) nya dari mulai produksi hingga penjualan ke pelanggan , kalau BP nya tergambar dengan runut dan jelas , kemungkinan ide bisnis ini bisa dilakukan.

tahap berikutnya adalah uji

C = Customer Need nya

Sebaik apappun jasa/produk yang dihasilkan bila tidak ada pelanggannya atau orang yang mau membelinya hanya akan menjadi barang rongsok yang menumpuk.

Caranya uji dengan pertanyaan
Why , mengapa pelanggan membutuhkan produk atau jasa ini? jika tidak ada alasan mereka membutuhkannya maka sdh pasti mereka tdk akan membelinya, artinya barang tidak akan laku jadi jangan diteruskan.

Jika jawabanya Ya, ujilah dengan pertanyaan beriktunya :

What , apakah yang anda jual sesuai dengan kebutuhan mereka?

When kapan mereka membutuhkannya , Where dimana pelanggan nya berada, Who siapa saja mereka (usia,jekel,kelas sosial, pedapatan)

jika analisa Customer neednya ada , jumlah permintaanya signifikan, lokasinya diketahui, profil segmen jelas , maka lanjutkan ke tahap :

P = Profit Analisa

Berapa harga yang bisa diterima pelanggan ?

Berapa total biaya (produksi dan non produksi) ?

Harga - Total biaya apakah hasilnya positif ?

Jika negatif anda hanya akan rugi dan tidak mungkin survive bisnisnya, krn syarat sebuah bisnis survive adalah memiliki profit agar bisa mendorong pertumbuhan bisnis (growth) dan juga menciptakan inovasi produk berikutnya agar tidak ketinggalan jaman.

Sementara segitu dulu sharingnya lain waktu insya Allah saya lanjutkan kembali.



Belajar ekonomi

 

imho ,transaksi ekonomi hanya terjadi jika ada kebutuhan (need) disertai daya beli (buying power),
need tanpa buying power spt mimpi buat pembeli (impian menumpuk),
buying power tanpa need spt mimpi buruk bagi penjual (stok menumpuk) 😜

Trx = Need x Buying Power ,1 = 1 x 1
0 = 1 x 0 => butuh stimulus dgn dana bantuan/hutang
0 = 0 x 1 => butuh promosi need…

hikmah zakat , adalah memberikan bantuan stimulus untuk buying power , minimal untuk memenuhi kebutuhan hidup para mustahik , adapun sedekah membantu mustahik bisa hidup mandiri dengan penyediaan sarana & ilmu tentang usaha.
Adapun Wakaf , membantu atau mensubsidi sarana & pra sarana juga produk hingga harga jualnya bisa terjangkau bahkan gratis bagi yang tidak mampu.
 
Tahapan untuk membuat seorang mustahik mandiri imho, al.
1. Memberikan pengetahuan usaha (hukum pasar , kebutuhan pelanggan , ilmu memasarkan ,menjual, memproduksi , mendistribusi barang,  pelayanan pelanggan & ilmu Profit vs Cost)
2. Memberikan motivasi semangat juang
3. Memberikan bantuan sarana & pra sarana usaha & ilmu mencatatnya
5. Melakukan ujicoba & memberikan umpan balik hasil evaluasi
6. Melepaskan perlahan hingga mandiri


Sabtu, Juli 11, 2020

start my game


Simple idea.
Bermain adalah sesuatu yang menyenangkan , jadi buatlah goal kita sebagai game agar menyenangkan saat melalui tantangan , kendala dan hambatan sehingga akan mudah mencapai tujuan bila kita selalu senang melaluinya.

i start my ecopmerce game , semoga bermanfaat untuk ummat dan mejadi ladang amal soleh. aamiiin 10.11.2020

Senin, Juli 06, 2020

Tauladan Nabi membangun ekonomi ummat di Madinah


Setelah ratusan tahun Yahudi menguasai ekonomi di Madinah , maka saat hari sabtu pertengahan bulan syawal tahun ke dua hijriah, kekuasaan ekonomi  bani Qoinuqo runtuh bahkan mereka terusir.
Selain aspek Politik untuk membuat Madinah stabil , aspek kedua yang tidak kalah penting adalah Ekonomi , karena penguasaan aspek Ekonomi akan merealisasikan terciptanya kesejahteraan ummat

wallahu'alamu bishowab.
D.07072020

Kekuatan Ekonomi

Sebagian orang terkagum-kagum dengan ekonomi negara-negara yang diangap maju , karena rasio gini nya kecil, karena dapat membangun kota-kota besar dengan bandara, hotel mewah , taman- taman kota dan fasilitas publik lainnya yang nyaman. Sementara di satu sisi orang merasa malu melihat negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama islam ekonominya seolah terbelakang , bandara dan gedung – gedung nya biasa saja begitupun pembangunan fasilitas publik ala kadarnya.
Timbul sebuah pertanyaan mengapa ekonomi “mereka” maju mengapa ekonomi “kita” terbelakang?
Darimana kemajuan ekonomi “mereka” berasal.

Sejatinya kemajuan ekonomi harus ditopang oleh “kekuatan ekonomi” tanpa adanya kekuatan ekonomi maka kemajuan ekonomi adalah sebuah mimpi.
Apa sajakah instumen kekuatan ekonomi ?
1.    Sumber Daya Manusia (pelaku)
2.    Organisasi (berbagi peran)
3.    Sumber Daya Alam (bahan baku)
4.    IpTek (Pengetahuan & Teknologi)
5.    Produktifitas (ide & kreatiftas menghasilkan barang/jasa)
6.    Pasar (lokasi perputaran barang/modal, bertemunya pelaku pasar, transaksi, ketentuan)
7.    Uang (memiliki nilai stabil & diakui sbg alat tukar)
8.    Otoritas (pembuat kebijakan, pelaksana & pegawas)
9.    Aturan Main (alat tukar/uang , pasar , kebijakan moneter,SDM, SDA, distribusi kekayaan)

Sederhananya kita misalkan ada 2 orang tetangga bernama Abu & Abi yang tinggal disebuah desa
Abu memiliki 12 orang anak dan sawah 12 hektar tanah sawah, sementara Abi hanya memiliki 9 orang anak dengan luas sawah hanya 9 hektar.
Keduanya adalah petani yang menanam padi dan memanennya dalam jangka waktu 3 bulan sekali
Abu mengerahkan semua anaknya untuk mengerjakan sawahnya, masing-masing anak dapat jatah mengerjakan 1 hektar sawah mulai dari mengemburkan dengan cangkul, pembibitan, menanam & mengairi, kecuali memanen mereka kerjakan secara bersama-sama dengan ani-ani terkadang mengunakan arit, sementara Abu mengawasi semua prosesnya dan menjualnya dengan tengkulak dilokasi sawahnya saat panen. Meskipun anak-anak abu sudah bekerja keras mulai pagi hingga petang namun karena pengerjaannya mengunakan cangkul dan alat-alat tradisional lainnya, mengakibatkan waktu pengerjaan yang lebih lama dan produktifitas hasilnya tidak maksimal, ditambah lagi dibeli oleh tengkulak dengan harga murah, karena sudah di ijon dengan bibit dan pupuk saat masa tanam mulai.

Berbeda dengan Abi dia membagi pekerjaan anak-anaknya dengan cara jenis pekerjaanya, ada yang ditugasi untuk menghitung estimasi keuntungan dan biaya pengerjaan pembibitan hingga panen (bagian pembantu) , karena keluarga Abi menyewa alat-alat tanam hingga panen, sewa mobil pengangkut dan juga pupuk untuk meningkatkan produksi padi sawahnya. Ada yang ditugasi untuk mengatur waktu tanam , merawat hingga panen agar hasil panen maksimal dan berkualitas (bagian produksi) , ada pula yang ditugaskan untuk mengetahui jenis padi yang disukai konsumen dan menjual ke pasar – pasar yang membutuhkan jenis tersebut sehingga memperoleh keuntungan yang maksimal (bagian sales & marketing).
Dari ilustrasi diatas dapat disimpulkan kekuatan ekonomi (income) keluarga Abi akan lebih kuat ketimbang keluarga Abu, karena keluarga Abi memanfaat SDM dengan maksimal dalam bentuk organisasi yang membagi peran dan tanggung jawab masing-masing SDM kemudian Ia juga memanfaat sumber daya alam yang ada dengan bantuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang membuat hasil panen berkualitas dan berlimpah. Tak ketinggalan ia juga memanfaatkan pengetahuan tentang Pasar untuk memotong rantai biaya distribusi dan biaya gudang serta menjamin berasnya laku langsung ke pelangan nya di pasar, sehingga keuntungan nya berupa Uang bisa maksimal secara Tunai. Selain itu keluarga Abi juga membuat Aturan Main jika membutuhkan bantuan modal usaha , mereka tidak akan berhutang melainkan mengunakan skema kerjasama bagi hasil atau sewa dengan batas maksimal harga sewa adalah 50% dari total estimasi keuntungannya serta penambahan modal usaha tersebut harus memberikan kontribusi keuntungan minimal 10%, jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi maka keluraga Abi tidak akan berhutang, karena hutang akan menurunkan Buying Power/Income mereka yang pada akhirnya melemahkan kekuatan ekonomi mereka.

Untuk skala negara sebenarnya tinggal men Scale Up dari kasus Abu & Abi tadi dgn tambahan instrumen yg dianggap perlu, kita ambil contoh negara islam yang dibentuk Nabi di Madinah.
Tahun 1 Hijriah saat Nabi & para sahabat hijriah disana, ekonomi masyarakat Madinah sudah ada dan sudah lama di kuasai oleh para ekonom Yahudi, mereka menguasai Pasar Barang seperti pasar an-Nabit hingga pasar bani Qainuqa pasar terbesar yang dimiliki oleh Yahudi madinah berada di kawasan Baqi’ & mereka juga menguasai Pasar Modal di Madinah, mereka menguasai jalur distribusi barang & uang penduduk madinah , mereka juga memiliki para pedagang di pasar-pasar mereka, memiliki para pemodal yang memberikan hutang maupun berdagang secara riba dengan orang-orang non yahudi , tapi tidak untuk sesama mereka , sehingga menurunkan daya saing dagang orang-orang mandinah non yahudi. Yahudi madinah juga memiliki lahan pertanian diwilayah subur Khaibar, praktis penduduk madinah sangat bergantung kepada para pelaku ekonomi yahudi , mulai dari barang , uang hingga pasar, belum lagi lobi-lobi pemimpin yahudi dengan kekuatan ekonominya mempengaruhi para pemimpin suku-suku di madinah , membuat rakyat & pemimpin suku-suku besar di Madinah seperti Aus & Khazraj tak berdaya di adu domba dan semakin masuk dalam perangkap Yahudi, di eksplotasi secara politik, kekuasaan dan ekonomi untuk mensejahterakan Yahudi.

Lalu apa yang dilakukan oleh Nabi untuk mengubah keadaan yang sudah sangat akut ini.
Hal pertama tentunya Nabi mempersiapkan SDM – SDM yang bertakwa yang siap “mendengar & taat” terhadap apapun perintah Nabi.
Kedua nabi & para sahabat yang memahami tentang pasar dan perdagangan untuk melakukan survei ke pasar-pasar yang ada di madinah untuk melihat apakah ada pasar yang terlepas dari unsur Riba, Judi dan Penipuan dalam bertransaksi jual belinya. Namun tidak ada satupun pasar dimadinah yang terlepas dari unsur Riba, Judi dan Penipuan.
Akhirnya nabi memutuskan untuk membangun Pasar Baru untuk kaum muslimin yang terbebas dafi unsur riba, judi dan penipuan, lokasi yang dipilih adalah di wilayah Baqi Al Zubair berdekatan dengan pasar besar milik Yahudi bani Qainuqa, akan tetapi rencana nabi membangun pasar ini menimbulkan ancaman ekonomi yahudi & kemarahan pemimpin yahudi bani qainuqa yang bernama Ka’ab bin Ashraf, sehingga Ka’ab bin Ashraf memerintahkan kaumnya untuk merobohkan tenda-tenda dan memotong tanda batas-batas Pasar Baru kaum muslimin tersebut.
Mendapat perlakuan seperti itu, Nabi dengan tenang berkata :
“ Demi Allah, aku akan membangun pasar yang akan membuatnya lebih marah lagi.”

Maka di carilah lokasi berikutnya dan jatuh pada daerah Manakhah dekat pekuburan bani Sa’idah salah satu suku Khazraj Madinah. Saat mennadai wilayah pasar tersebut nabi bersabda :
"Ini pasar kalian. Jangan ada yang menindas orang lain, jangan pula dikenai pajak!"

Pasar Baru yang dibangun nabi ini unik , hanya kapling-kapling diatas hamparan tanah luas tanpa tenda dan bangunan permanen, tidak boleh ada orang yang memiliki kapling untuk selamanya , yang datang lebih awal, berhak menempati lokasi kapling yang ia suka.
Aturan lainnya di Pasar Baru ini tidak boleh ada pungutan pajak ataupun pungli agar harga barang tidak memberatkan konsumen.
Transaksi jual beli dipasar ini mengunakan alat tukar Dinar & Dirham serta tidak boleh ada unsur riba , unsur penipuan maupun unsur judi/spekulasi. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban pasar baru ini maka nabi menunjuk sahabat Umar bin Khatab sebagai pengawas pasar dan penarik zakat perdagangan nya. Siapapun yang berdagang di pasar ini syaratnya wajib mengetahui ilmu agama sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Umar ibnu Khatab :
“Janganlah ada yang berani berdagang di pasar kita selain orang yang telah berilmu, bila tidak, niscaya ia akan memakan riba.”

Selain membangun pasar baru untuk umat islam, Nabi juga mendorong produktifitas umat islam untuk substitusi & menyaingi dominasi produk – produk Yahudi , Nabi menganjurkan setiap muslim bekerja & memproduksi barang kebutuhan sesuai keahlian dan kemampuannya, ada yang berkebun, beternak dan lain sebagaianya.
“Siapa yang menghidupkan tanah yang mati, maka tanah itu menjadi miliknya.”
Perintah ini langsung dilaksanakan oleh Sahabat Ali ibn Abi Thalib dengan menghidupkan tanah dekat mata air di Yanbu’. Zubair ibn Awwam mengambil sepetak tanah tak terurus lainnya di Madinah. Diikuti kemudian oleh sahabat-sahabat lainnya yang sangat bersemangat untuk dapat hidup mandiri dan produktif.
Kaum muslimin dari golongan muhajirin maupun anshar berlomba menyambut seruan ini dengan mencari lahan-lahan yang terlantar kemudian menghidupkannya menjadi kebun-kebun yang bisa menghasilkan berbagai macam kebutuhan pangan.
Tercatat kemudian muncul kawasan-kawasan pertanian baru yang produktif seperti Wadi Al-Aqiq, Wadi Bathhan, Wadi Mahzuz, Wadi Qanah, Wadi Ranuna, Wadi Al-Qura, Wadi Waj, Wadi Laij, dan sebagainya. Padahal, sebelumnya kawasan-kawasan tersebut adalah kawasan telantar yang hanya ditumbuhi semak belukar.
Dilain pihak para saudagar muslim semisal Usman bin Affan , Abu Bakar as Siddiq, Abdurahman bin Auf dan yang lainnya membuka jalur distribusi perdagangan dari luar masuk ke dalam Madinah dan sebaliknya juga dari Madinah keluar daerah lainnya, sehingga menciptakan perputaran perdagangan yang membawa keuntungan untuk masyarakat Madinah.
Kombinas SDM kaum muslimin di Madinah yang bertaqwa, di organisasikan menurut tugas dan tanggung nya masing-masing, sehingga SDA yang ada di Madinah menjadi lebih produktif dan semakin optimal mutunya & kuantitasnya dengan adanya iptek , kemudian hasilnya dipasarkan di Pasar Manakhah yang terbebas dari unsur riba dengan mengunakan dinar & dirham sebagai alat tukar, serta kerjasama bagi hasil , juga terbebas dari unsur judi/speklulasi/ketidakjelasan dan unsur penipuan (misal susu dicampur air, kurma diberi air agar berat, takaran yang tidak sesuai), ditambah lagi pengawasan kejujuran dan penerapan sanksi bagi pedagang yang melanggar membuat pasar manakhah menjadi tujuan para pembeli dan pedagang di seantero kota Madinah yang pada gilirannya meruntuhkan dominasi ekonomi Yahudi hanya dalam hitungan 2 tahun saja.
Bani Qainuqa di usir dan pemimpinnya Ka’ab bin Ashraf yang selalu menyakiti kaum muslimin di eksekusi, karena mereka memulai peperangan dengan melecehkan seorang muslimah di pasar mereka dan membunuh seorang muslim yang menolong muslimah tersebut dari pelecehan Yahudi.
Dengan terusirnya bani Qainuqa ke Khaibar, maka dominasi ekonomi dan politik mereka pun lenyap dari bumi Madinah.

Kunci dari keberhasilan semua ini adalah adanya orang-orang beriman dan bertakwa di kalangan anshar maupun muhajirin,
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan (QS An Naba : 31)
andaikan kualitas anshar dan muhajirin seperti abdulah bin ubay (munafik) semua tentulah kemenangan dan kejayaan ini tidak pernah terjadi di bumi Madinah.
Fa’tabiru ya ulil abshor
Wallahu’alamu bishowab.
D 09022020 : 17.13

Selasa, Oktober 29, 2019

Keputusan Antara Rasa & Prilaku (Etika)


Manusia seringkali membuat keputusan didasari oleh rasa , keputusan yang didasari oleh rasa tak membutuhkan logika karena ia bukan keputusan matematika , rasa hanya butuh alasan yang menyenangkan jiwa dan memuaskan nafsu.
Logika matematik hanya digunakan untuk menguatkan alasan bagi sebuah keputusan atas dasar rasa, logika matematik hanya dipakai dalam ruang kajian ilmu pengetahuan adapun implementasi dari ilmu pengetahuan harus mengindahkan keinginan yang timbul dari rasa.
Secara logika matematika hanya benda dengan BJ (berat jenis) lebih kecil dari air yang bisa mengambang diatas air seperti kapas , kayu , daun,  karena BJ yang lebih berat akan menahan BJ yang lebih ringan.
Tapi rasa keinginan memindahkan berpuluh ton mineral emas agar bias dijual dari pulau papua ke sebuah kota di tengah eropa membuat para insiyur membuat kapal dari besi yang BJ nya jauh lebih berat dari BJ air. Dan mereka berhasil.
Untuk mengerakkan atau memutuskan sesuatu musti ada rasa, yang kemudian dicari alasan pendukungnya sehingga nampak logis untuk melakukan sesuatu.
Suatu aksi tanpa rasa seperti makanan tanpa garam atau pergi tanpa tujuan.
Rasa bak pisau bermata dua ia bisa digunaka untuk kebaikan juga untuk kejahatan tergantung kepada si empunya rasa tsb.

Dari mana rasa muncul?
Rasa muncul dari hasil interaksi terhadap sesuatu baik melalui mata (berupa gambar), telinga (suara), hidung (aroma) , kulit (suhu) , lidah (rasa) , dan panca indera lainnya  kemudian di tampilkan dalam imajinasi fikiran yang mengabungan hasil interaksi indah/buruk, merdu/rusak, wangi/bau, dingin/panas, kasar/lembut, asam/asin/manis/pedas , menghasilkan sensasi yang melahirkan sebuah keputusan yang menghasilkan respon senang, sedih , gembira, marah, suka , benci dstnya. Dari sinilah akan muncul keputusan menilai & bersikap terhadap sesuatu.

Prilaku/etika seseorang akan memberikan respon reaksi sekitarnya yang akan menghasilkan sebuah rasa, sehingga prilaku/etika menjadi pemicu timbulnya rasa.

Sehingga secara umum akan terlihat pola hubungan :

Prilaku -> Rasa -> Keputusan
merubah Prilaku diri bisa mengubah Rasa & Keputusan lawan

Begitupun sebaliknya keputusan dapat merubah rasa dan prilaku

Keputusan -> Rasa -> Prilaku
merubah Keputusan diri akan merubah Rasa dan Prilaku lawan. 

Kesimpulannya untuk merubah kondisi eksternal maka rubahlah sisi internal.


“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Ra'd:11)

Wallahu'alamu bishowab.

Minggu, September 29, 2019

Membangun kebaikan

Bagaimana agar kebaikan bisa tersebar kesemua lapisan masyarakat?
Jawabnya harus ada yang menjadi volunteer kebaikan yang memberi contoh & menganjurkan orang lain untuk berbuat baik.
Tahapan yang harus dilakukan adalah
Membuat Goal kebaikan yang akan dicapai.
Merekrut volunteer kebaikan lalu mengajak masyarakat dari lingkup terkecil hingga besar untuk mendukung kebaikan.
Saat mayoritas masyarakat sudah memberikan dukungan, maka tahap selanjutnya adalah mengajak masyarakat untuk mencegah kejahatan yang kecil hingga yang besar, agar kebaikan dapat terus dijaga keberadaannya.
Hasilnya masyarakat tersebut akan menjadi masyarakat yang terbaik & memperoleh manfaat yang tak terhingga.
Hal ini sejalan dengan firman Allah swt.
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110)

GOAL -> Small Volunteer -> Menganjurkan Kebaikan  -> Bigger Volunteer -> Mencegah Kejahatan -> Kondisi yang lebih baik