Rabu, Mei 05, 2021

Belajar komunikasi kepada pelanggan

Komunikasi adalah seni , bila memahami seninya akan membuat komunikasi mencapai sasarannya.

Begitupun saat berkomunikasi dengan Pelanggan harus mengetahui seninya , karena setiap pelanggan unik , berbeda jenis kelamin akan berbeda cara berkomunikasinya.

Berikut tips nya :


A.Tips umum :

- Senyum & mulai dengan sapaan yang menyenangkan

- Tawarkan bantuan untuk memenuhi kebutuhannya

 

B. Tips khusus :

Pelanggan Pria  

    - Gunakan VISUAL yang menyenangkan (sales ,venue, suana, produk, presentasi , ujicoba)
    - Berikan snack MAKANAN/minuman
    - Jelaskan produk dan berikan wewenang untuk MEMILIH (pilihan2)
    - Ajak bicara tentang KESENANGAN DIRINYA
    - Berikan APRESIASI & LAYANI KEINGINANYA


Pelanggan Wanita

    - Gunakan wangi , CERITA dan contoh visual yang membuai
    - Berikan FIGUR sebagai referensi & produk yang digunakannya (sampel)
    - Jelaskan keuntungan & kesempatan yang TERBATAS
    - Ajak bicara tentang MIMPINYA
    - Berikan PUJIAN & BONUS tambahan


Ada beberapa hal juga yang harus diperhatikan al.

Komunikasi yang baik biasanya ditandai dengan senyum/tawa ataupun canda ringan

Pelanggan laki-laki biasanya lebih menyukai sedikit permainan dari pada langsung kepada pokok tujuan , mereka mementingkan ego merasa berkuasa dan meminta kata maaf atau ijin dari lawan bicaranya.dan menyukai bicara tentang hobi/kesenangannya.


Demikian tips sederhana berkomunikasi semoga bermanfaat.



Selasa, Mei 04, 2021

Membangun bisnis yang kompetitif DEAL = NEED x TRUST

Imho,

Kunci memenangkan persaingan bisnis secara tangible adalah KOMPETITIF , kompetitif dalam hal :
1. Kualitas produk/jasa
2. Harga produk/jasa
3. Pelayanan penjualan (kemudahan order-delivery)
4. Informasi marketing (informasi sampai kepada target pelanggan)

adapun aspek intagiblenya adalah
Kebutuhan (NEED) dan Kepercayaan (TRUST)

Deal = Need x Trust => 1 = 1 x 1
0 = 0 x 1 , butuh informasi keunggulan/manfaat yg didapat
0 = 1 x 0 , butuh referensi kepercayaan atau mencoba/sampel

Need akan selalu sejalan dengan manfaat/keuntungan-keuntungan yang di dapat oleh pelanggan, produk dengan keuntungan/manfaat yang lebih banyak bagi pelanggan akan menjadi pilihan untuk dibeli.
Contoh kasus Handphone  multi function vs single function

Fungsi utama HP adalah alat komunikasi dengan suara sama spt telepon kabel tapi tanpa dibatasi ruang krn wireless

tapi dengan adanya tambahan  aplikasi - aplikasi yang bisa di install untuk kebutuhan pelanggan seperti Jam, tanggal  , kalkultor, pengiriman pesan teks  dan gambar, berselancar internet, menonton televisi , mendengarkan radio, main game, mengirim email , bahkan transfer uang dan belanja, maka wajar jika saat ini HP adalah produk paling laris terjual didunia.

Bandingkan jika ada toko yang menjual HP single function /jadul , maka penjualaannya akan kalah jauh dari pada HP yang multi function tadi.

Multi function , belum tentu juga menjadi pilihan dibeli oleh pelanggan, butuh kepercayaan mereka untuk membelinya karena uang yang dikeluarkan harus ada jaminan produk sesuai dengan kualitas yang dijanjikan , oleh karena itu , kenapa merk-merk terntentu menjadi favorit sementara yang lain ditinggalkan , biasanya karena adanya kekecewaan (distrust).
 
Jadi bangunlah manfaat/keuntungan (NEED) melaui FITUR produk/jasanya , adapun kepercayaan (TRUST) didapat dengan membangun MERK nya.

Merk bukan sekedar membuat logo /gambar ataupun simbol , Merk sebenarnya adalah wajah/cerminan tanggung jawab kepada pelanggan & mitra dari sebuah entitas bisnis , sebuah entitas bisnis yang Merk nya bagus paling tidak memiliki 3 unsur etika dalam berbisnis al.
1. Jujur/tidak berbohong tentang produknya
2. Selalu menepati janji kepada pelangganya
3. Tidak mengkhianati/menghargai kepercayaan yang telah diberikan pelanggannya
sehingga menciptakan rasa aman bagi pelangganya saat membeli dan menggunakan produknya.

Sejalan seperti hadits nabi tentang orang-orang beriman (mukmin = orang akan aman bersamanya)

bandingkan jika ada Merk yang bikin hoax tentang kulitas produknya ,selalu PHP alias obral janji tentang pelayanan dan fitur-fiturnya , berkhianat dengan mengunakan bahan yang membahayakan atau haram tanpa diketahui pelanggannya. Cepat atau lambat pasti Merk tersebut akan mati.


Maka dari itu ciptakanlah manfaat bagi pelanggan dan rasa aman bagi mereka, maka produk anda akan menjadi pilihan hatinya.

wallahu'alamu bishowab
#belajarBisnis

Senin, Mei 03, 2021

Literasi berbisnis

Sering terdengar ummat islam terperosok dengan bisnis abal-abal , skema ponzi, ataupun usaha bodong, hanya karena serakah diiming-imingi keuntungan yang fantastis dalam jangka pendek.

Setiap tahun selalu saja ada kejadian seperti ini, dana yang ditilep oleh para pelaku nya jumlahnya sangat fantastis dari yang ratusan juta, milyaran hingga ratusan milyar. Uang miliki ummat hilang menguap , jumlah kemiskinan dikalangan ummat bertambah.

Sangat aneh , ummat islam yang nabinya seorang pedagang tapi tidak punya ilmu dagang/bisnis sehingga mudah ditipu.

Selain ilmu-ilmu tentang ibadah kajian tentang ekonomi dan cara berbisnis harusnya menjadi fokus para ulama , jangan terbodohi dengan menjauhi dunia sehingga dunia dikuasai oleh orang lain yang pada giliranya hanya berujung penyesalan. Padahal ummat islam di perintahkan ber zakat, bersedekah , ber wakaf , bagaimana mau melaksanakan kalau tidak memiliki harta.

Sudah saatnya literasi bagaimana berbisnis yang benar ,tidak spekulasi/berjudi di ajarkan oleh para ulama yang faham dibidangnya.

Paling tidak ummat memahami resiko sebelum memulai sebuah bisnis.

Ada tips sederhana yang mungkin bisa diambil pelajaran sebelum memulai bisnis.

Langkahnya sbb :

I C Profit 

I = Idea , ujilah ide bisnis yang akan dilakukan apakah bisnis tersebut nyata /relistis atau hanya angan2, caranya sederhana buatlah BP (Bisnis Proses) nya dari mulai produksi hingga penjualan ke pelanggan , kalau BP nya tergambar dengan runut dan jelas , kemungkinan ide bisnis ini bisa dilakukan.

tahap berikutnya adalah uji

C = Customer Need nya

Sebaik apappun jasa/produk yang dihasilkan bila tidak ada pelanggannya atau orang yang mau membelinya hanya akan menjadi barang rongsok yang menumpuk.

Caranya uji dengan pertanyaan
Why , mengapa pelanggan membutuhkan produk atau jasa ini? jika tidak ada alasan mereka membutuhkannya maka sdh pasti mereka tdk akan membelinya, artinya barang tidak akan laku jadi jangan diteruskan.

Jika jawabanya Ya, ujilah dengan pertanyaan beriktunya :

What , apakah yang anda jual sesuai dengan kebutuhan mereka?

When kapan mereka membutuhkannya , Where dimana pelanggan nya berada, Who siapa saja mereka (usia,jekel,kelas sosial, pedapatan)

jika analisa Customer neednya ada , jumlah permintaanya signifikan, lokasinya diketahui, profil segmen jelas , maka lanjutkan ke tahap :

P = Profit Analisa

Berapa harga yang bisa diterima pelanggan ?

Berapa total biaya (produksi dan non produksi) ?

Harga - Total biaya apakah hasilnya positif ?

Jika negatif anda hanya akan rugi dan tidak mungkin survive bisnisnya, krn syarat sebuah bisnis survive adalah memiliki profit agar bisa mendorong pertumbuhan bisnis (growth) dan juga menciptakan inovasi produk berikutnya agar tidak ketinggalan jaman.

Sementara segitu dulu sharingnya lain waktu insya Allah saya lanjutkan kembali.



Belajar ekonomi

 

imho ,transaksi ekonomi hanya terjadi jika ada kebutuhan (need) disertai daya beli (buying power),
need tanpa buying power spt mimpi buat pembeli (impian menumpuk),
buying power tanpa need spt mimpi buruk bagi penjual (stok menumpuk) 😜

Trx = Need x Buying Power ,1 = 1 x 1
0 = 1 x 0 => butuh stimulus dgn dana bantuan/hutang
0 = 0 x 1 => butuh promosi need…

hikmah zakat , adalah memberikan bantuan stimulus untuk buying power , minimal untuk memenuhi kebutuhan hidup para mustahik , adapun sedekah membantu mustahik bisa hidup mandiri dengan penyediaan sarana & ilmu tentang usaha.
Adapun Wakaf , membantu atau mensubsidi sarana & pra sarana juga produk hingga harga jualnya bisa terjangkau bahkan gratis bagi yang tidak mampu.
 
Tahapan untuk membuat seorang mustahik mandiri imho, al.
1. Memberikan pengetahuan usaha (hukum pasar , kebutuhan pelanggan , ilmu memasarkan ,menjual, memproduksi , mendistribusi barang,  pelayanan pelanggan & ilmu Profit vs Cost)
2. Memberikan motivasi semangat juang
3. Memberikan bantuan sarana & pra sarana usaha & ilmu mencatatnya
5. Melakukan ujicoba & memberikan umpan balik hasil evaluasi
6. Melepaskan perlahan hingga mandiri